Monday, December 31, 2007

Pengerjaan sempat molor 45 hari.

Terowongan Ciledug Diperkirakan Selesai Lebih Cepat

Pengerjaan terowongan (underpass) Ciledug di Jalan H.O.S. Cokroaminoto dan jalan layang (flyover) Sudirman di Jalan Bypass Jenderal Sudirman diperkirakan lebih cepat selesai dari jadwal yang direncanakan pada Mei 2008.

Saat ini dua proyek di Kota Tangerang yang didanai Japan International Bank Corporation itu, untuk jalan layang Sudirman, pengerjaannya sudah 60 persen. Adapun untuk terowongan Ciledug sudah mencapai 80 persen.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Engkan Lengkana Ranu menyatakan, dilihat dari persentase pengerjaannya, diperkirakan jalan layang Sudirman dan terowongan Ciledug akan selesai sebelum jadwal yang ditentukan pada Mei tahun depan.

Lengkana mengatakan peluang paling besar proyek jalan yang selesai lebih dulu adalah terowongan Ciledug, yang dikerjakan PT Jaya Konstruksi dengan nilai proyek sekitar Rp 44 miliar.

"Laporan kontraktor, diperkirakan pada Februari 2008 proyek underpass ini sudah bisa dilintasi kendaraan," ujar Lengkana, Jumat lalu.

Dia menambahkan, dengan beroperasinya terowongan itu, akses menuju Jakarta dari Kota Tangerang jadi lebih cepat. Terowongan itu dapat pula memecah kemacetan di perempatan Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Raden Patah.

Pengerjaan terowongan Ciledug, menurut Lengkana, sempat molor 45 hari akibat alat pengebor rusak sesaat setelah pemancangan tiang pertama. "(Tapi) itu tak menjadi kendala, pengerjaannya dikebut 24 jam," ujarnya.

Secara teknis, panjang terowongan Ciledug direncanakan 350 meter, dengan tinggi 5,1 meter dan lebar 17 meter. Jadwal pembangunan terowongan yang dibuat tepat di bawah titik simpang Ciledug ini sempat molor. Awalnya direncanakan pada Oktober 2006, tapi terus diundurkan hingga pertengahan April tahun ini.

Dari pengamatan Tempo, saat ini pengerjaan proyek itu masih terus dilakukan. Arus lalu lintas di sekitar lokasi tampak tersendat. Itu terjadi untuk kendaraan dari arah Jakarta menuju Tangerang dan sebaliknya.

Pemandangan hampir sama dapat dilihat di sekitar proyek jalan layang Sudirman. Antrean kendaraan terjadi setiap hari di perempatan Jalan Bypass Sudirman. Sebab, arus lalu lintas menuju Jalan Daan Mogot ke arah Kalideres, Jakarta Barat, dan sebaliknya ke arah Serpong macet.

Saat ini proyek jalan layang Sudirman, yang pengerjaannya dimulai pertengahan April lalu, sudah sampai pada pemasangan girder (balok penopang pada bagian tengah antara tiang) sebanyak 15 unit. Proyek yang digarap oleh PT Mirai (Jepang) dan PT Yasa Jo itu juga dikebut pengerjaannya siang dan malam.

Pembangunan terowongan Ciledug dan jalan layang Sudirman merupakan dua dari sembilan paket proyek pembangunan flyover dan underpass di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Proyek tersebut masuk dalam program Departemen Pekerjaan Umum bernama Urban Arterial Roads Improvement in Metropolitan and Large Cities Project. AYU CIPTA | JONIANSYAH | koran Tempo

No comments: