Friday, August 8, 2008

Denah rute koridor 15


Ciledug - Blok M

Pemerintah Provinsi DKI memastikan koridor 12, yang termasuk dalam rangkaia proyek koridor 11-15, selesai 2010.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup untuk koridor 11 hingga koridor 15 akan dilakukan sepanjang 2008. Pembangunan direncanakan dimulai pada 2009, secara bertahap atau sekaligus lima koridor, mengikuti rekomendasi hasil analisis.

Read More...

Monday, December 31, 2007

Pengerjaan sempat molor 45 hari.

Terowongan Ciledug Diperkirakan Selesai Lebih Cepat

Pengerjaan terowongan (underpass) Ciledug di Jalan H.O.S. Cokroaminoto dan jalan layang (flyover) Sudirman di Jalan Bypass Jenderal Sudirman diperkirakan lebih cepat selesai dari jadwal yang direncanakan pada Mei 2008.

Saat ini dua proyek di Kota Tangerang yang didanai Japan International Bank Corporation itu, untuk jalan layang Sudirman, pengerjaannya sudah 60 persen. Adapun untuk terowongan Ciledug sudah mencapai 80 persen.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Engkan Lengkana Ranu menyatakan, dilihat dari persentase pengerjaannya, diperkirakan jalan layang Sudirman dan terowongan Ciledug akan selesai sebelum jadwal yang ditentukan pada Mei tahun depan.

Lengkana mengatakan peluang paling besar proyek jalan yang selesai lebih dulu adalah terowongan Ciledug, yang dikerjakan PT Jaya Konstruksi dengan nilai proyek sekitar Rp 44 miliar.

"Laporan kontraktor, diperkirakan pada Februari 2008 proyek underpass ini sudah bisa dilintasi kendaraan," ujar Lengkana, Jumat lalu.

Dia menambahkan, dengan beroperasinya terowongan itu, akses menuju Jakarta dari Kota Tangerang jadi lebih cepat. Terowongan itu dapat pula memecah kemacetan di perempatan Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Raden Patah.

Pengerjaan terowongan Ciledug, menurut Lengkana, sempat molor 45 hari akibat alat pengebor rusak sesaat setelah pemancangan tiang pertama. "(Tapi) itu tak menjadi kendala, pengerjaannya dikebut 24 jam," ujarnya.

Secara teknis, panjang terowongan Ciledug direncanakan 350 meter, dengan tinggi 5,1 meter dan lebar 17 meter. Jadwal pembangunan terowongan yang dibuat tepat di bawah titik simpang Ciledug ini sempat molor. Awalnya direncanakan pada Oktober 2006, tapi terus diundurkan hingga pertengahan April tahun ini.

Dari pengamatan Tempo, saat ini pengerjaan proyek itu masih terus dilakukan. Arus lalu lintas di sekitar lokasi tampak tersendat. Itu terjadi untuk kendaraan dari arah Jakarta menuju Tangerang dan sebaliknya.

Pemandangan hampir sama dapat dilihat di sekitar proyek jalan layang Sudirman. Antrean kendaraan terjadi setiap hari di perempatan Jalan Bypass Sudirman. Sebab, arus lalu lintas menuju Jalan Daan Mogot ke arah Kalideres, Jakarta Barat, dan sebaliknya ke arah Serpong macet.

Saat ini proyek jalan layang Sudirman, yang pengerjaannya dimulai pertengahan April lalu, sudah sampai pada pemasangan girder (balok penopang pada bagian tengah antara tiang) sebanyak 15 unit. Proyek yang digarap oleh PT Mirai (Jepang) dan PT Yasa Jo itu juga dikebut pengerjaannya siang dan malam.

Pembangunan terowongan Ciledug dan jalan layang Sudirman merupakan dua dari sembilan paket proyek pembangunan flyover dan underpass di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Proyek tersebut masuk dalam program Departemen Pekerjaan Umum bernama Urban Arterial Roads Improvement in Metropolitan and Large Cities Project. AYU CIPTA | JONIANSYAH | koran Tempo

Read More...

Underpass dibuka Februari 2008

Ciledug underpass to finish next year

The construction of an underpass on Jl. H.O.S. Cokroaminoto and an overpass on Jl. Bypass Sudirman will be completed before the scheduled date in May, 2008, an official says.

"These Tangerang-based projects, funded by the Japan Bank for International Cooperation (JBIC), are almost finished. The construction of the overpass is 60 percent complete and the underpass is about 80 percent complete. I think both projects will be finished before the scheduled date in May," the city administration's Public Works Agency director, Engkan Lengkana Ranu, said over the weekend, as quoted by Tempointeraktif news portal.

Lengkana said the Ciledug underpass, which is being built by PT Jaya Konstruksi, would reduce congestion at the intersection between Jl. H.O.S. Cokroaminoto and Jl. Raden Fatah.

"According to the contractor's report, the underpass should be able to open in February, 2008, which will improve access to Jakarta from Tangerang," he said. --JakartaPost

Read More...

Tuesday, November 20, 2007

Selesai 2010

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan pembangunan jalur bus khusus (busway) koridor 11-15 dimulai pada 2009.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan pembangunan jalur bus khusus (busway) koridor 11-15 dimulai pada 2009. Kelima koridor busway tersebut dipastikan pemerintah akan selesai pada 2010.

"Pasti dibangun karena koridor tersebut merupakan (satu) jaringan," kata Sekretaris Daerah DKI Ritola Tasmaya kemarin.

Menurut Ritola, pemerintah memang tidak mengajukan anggaran pembangunan busway koridor 11-15 pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja tahun depan. Hal ini dilakukan karena, pada 2008, pemerintah akan mengevaluasi pengoperasian busway koridor 1-9. Namun, bersamaan dengan itu pemerintah akan menyiapkan pembangunan busway koridor 11-15.

Evaluasi yang akan dilakukan, menurut Ritola, ditujukan untuk perbaikan sistem tiket, halte, dan manajemen busway. Selanjutnya, pemerintah akan membuat analisis mengenai dampak lingkungan proyek busway koridor 11-15. "Termasuk perluasan jalan sebelum pembangunan koridor baru," ujar Ritola.

Penjelasan pemerintah ini menepis isu yang sempat beredar bahwa proyek busway akan dihentikan sampai koridor 10. Isu itu beredar seiring dengan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI membentuk panitia khusus untuk mengevaluasi busway koridor 1-9.

"Rekomendasi pansus akan menentukan apakah busway ditunda atau tidak dilanjutkan sama sekali," kata Sayogo Hendrosubroto, Ketua Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD, Ahad lalu.

Pengamat transportasi Dharmaningtyas menilai pembangunan busway merupakan langkah paling realistis untuk mengurangi kemacetan Jakarta. Proyek busway, menurut dia, relatif lebih murah dan cepat ketimbang monorel atau subway.

Memang, Dharmaningtyas mengakui ada peningkatan kemacetan selama pembangunan busway. Namun, "Lebih baik macet sekarang daripada macet selamanya," katanya. Lagi pula, menurut dia, parahnya kemacetan akhir-akhir ini bukan karena busway. "Tapi karena ketergantungan berlebihan pada kendaraan pribadi," ucapnya.

Jika jadi dibangun, busway koridor 11-15 bakal melayani rute Ciledug-Blok M, Kalimalang-Blok M, Depok Manggarai, Pulogebang-Kampung Melayu, dan Tanjung Priok-Pluit. -- RUDY PRASETYO - Koran Tempo

Read More...

Wednesday, May 30, 2007

Underpass Ciledug selesai Mei 2008

Proyek underpass Ciledug, Tangerang, diprediksi selesai 22 Mei 2008 mendatang. Pembangunan yang dimulai sejak 23 Maret 2007 ini menelan dana hingga Rp42 miliar.

Kepala Teknik Jaya Konstruksi Hangga Ramadhian mengaku diberi batas waktu pembangunan selama 426 hari. ”Artinya, kami harus menyelesaikannya sebelum 22 Mei 2008 mendatang,”kata Hangga. Sejauh ini, kata dia, pengerjaan proyek baru 1,2%. Kini, Hangga sedang disibukkan dengan pelebaran jalan di sisi terowongan jalan tersebut.

”Kami sedang berkonsentrasi pada pelebaran jalan baik sisi barat, timur, selatan, dan utara sebanyak 7 meter,” terangnya. Nantinya, panjang underpass 500 meter,dengan lebar 20 meter dan tinggi 5,1 meter. Dia mengaku, selama ini proses pengerjaan di lapangan tak mengalami kendala, termasuk dengan para pedagang.

”Mereka mau diajak untuk berkoordinasi sebab masyarakat mendukung proyek itu,” tuturnya. Seperti diketahui,proyek itu merupakan satu paket dengan pembangunan jalan layang (flyover) Sudirman, Kota Tangerang yang kini sedang berlangsung. Sama halnya dengan proyek underpass, Wakil Kepala Proyek Flyover PT Miray Yasa Patria Perkasa Wastajib mengaku, proyek jalan layang juga diberi waktu 320 meter. Proyek jalan layang setinggi 7 meter dengan lebar 16 meter ini menghabiskan dana sebesar Rp44 miliar.

”Saat ini kami sedang memfokuskan pembangunan pada pendirian fondasi,” tandasnya. Wali Kota Tangerang Wahidin Halim mengakui Jalan Ciledug Raya merupakan kawasan paling parah kemacetannya.” Satu-satunya sarana jalan, ya Ciledug itu,” katanya. Selain itu, Ciledug merupakan kota industri dan perdagangan sejak 1980. ”Maka, jangan heran banyak warga yang tinggal di kawasan tersebut.”(denny irawan - Koran Sindo)

Read More...